Thursday, October 2, 2014

Sejarah Kebudayaan, KUTAI



HASIL-HASIL KERAJAANPADA MASA KERAJAAN KUTAI

A.    Kerajaan Kutai
Kerajaan Kutai adalah kerajaan Hindu tertua di Indonesia. Kerajaan ini berdiri ini berdiri padatahun 400 Masehi. Raja pertamanya adalah Kudungga, kemudian digantikan oleh Aswawarman. Raja Kutai yang terkenal adalah Mulawarman. Mulawarman memuja Dewa Syiwa, maka ia beragama Hindu. Peninggalan Kerajaan Kutai adalah Prasasti Kutai yang terdapat pada tiang batu yang disebut yupa yang ditemukan dialiran sungai Mahakam, Kalimantan Timur. Prasasti tersebut ditulis dengan huruf Pallawa dan bahasa Sanskerta. Prasasti tersebut menceritakan tentang Raja Mulawarmanyang baik budi. Pada masa pemerinthannya rakyat hidup sejahtera dan makmur. Prasasti ini dibuat untuk memperingati Raja Mulawarman yang telah menghadiahkan 20.000 ekor sapi pada Brahmana. Selain itu, peninggalan sejarah dari Kutai yang lain adalah arca-arca yang terbuat dari perunggu dan emas.




Ketopong (mahkota) Sultan Kutai Kartanegara


1.   Ketopong Sultan Kutai
Ketopong atau mahkota Sultan Kutai ini terbuat dari emas dengan berat hampir 2 kg.  Saat ini, Ketopong Sultan Kutai disimpan di Museum Nasional Jakarta.

           

2.   Pedang Sultan Kutai

Pedang Kerajaan Kutai ini terbuat dari emas padat. Pada gagang pedang terukir seekor harimau yang sedang siap menerkam, sementara pada ujung sarung pedang dihiasi dengan seekor buaya. Pedang Sultan Kutai ini dapat dilihat di Museum Nasional, Jakarta.



3.KalungCiwa



Kalung yang terbuat dari emas ini diketemukan oleh penduduk di sekitar Danau Lipan, Kecamatan Muara Kaman pada masa pemerintahan Sultan Aji Muhammad Sulaiman (1850-1899). Oleh penduduk kalung ini diserahkan kepada Sultan, yang kemudian dijadikan perhiasan kerajaan dan digunakan Sultan pada waktu diadakan pesta adat Erau dalam rangka ulang tahun penobatan Sultan sebagai Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura.



Kalung Uncal

3.   KalungUncal
Kalung Uncal yang merupakan atribut dari Kerajaan Kutai Martadipura (Mulawarman) ini digunakan oleh Sultan Kutai Kartanegara setelah Kerajaan Kutai Martadipura berhasil ditaklukkan dan dipersatukan dengan Kerajaan Kutai Kartanegara. Terbuat dari emas 18 karat dengan berat 170 gram. Kalung ini dihiasi dengan relief cerita Ramayana. 
Menurut sejarah, kalung Uncal tersebut kemungkinan berasal dari India. Dalam bahasa India kalung ini disebut Unchele dan di dunia ini hanya terdapat 2 buah atau satu pasang, yakni sebuah untuk pria dan sebuahnya lagi untuk wanita.
Kalung Uncal yang saat ini ada di India hanya sebuah saja. Menurut keterangan salah seorang duta India yang berkunjung ke Tenggarong pada tahun 1954, kalung Uncal yang ada di Kutai ini sama bentuk, rupa dan ukurannya dengan kalung Unchele yang ada di India. Sehingga, ada kemungkinan bahwa Raja Mulawarman Nala Dewa merupakan salah seorang keturunan dari Raja-Raja India di masa silam dan membawa kalung Uncal tersebut ke daerah Kutai ini.

4.   Kura-KuraMas
Menurut riwayat, datanglah ke pusat Kerajaan Mulawarman beberapa rombongan perahu dari negeri Cina yang dipimpin oleh seorang Pangeran yang ingin meminang salah seorang Putri Raja yang bernama Aji Bidara Putih. Setelah lamaran diterima, sang Pangeran mengantarkan barang-barang pertanda kesungguhannya untuk memperistri sang putri berupa perhiasan dari emas dan intan, termasuk diantaranya adalah Kura-Kura Mas tersebut.

5.   Tali Juwita
Tali juwita adalah simbul dari sungai Mahakam yang mempunyai 7 buah muara sungai dan 3 buah anak sungai (sungai Kelinjau, Belayan dan Kedang Pahu). Tali Juwita ini terbuat dari benang yang banyaknya 3x7 helai, kemudian dikuningi dengan kunyit untuk dipakai dalam upacara adat Bepelas.
6.   Keris Bukit Kang
Keris ini adalah tusuk konde dari Aji Putri Karang Melenu, permaisuri Raja Kutai Kartanegara yang pertama yakni Aji Batara Agung Dewa Sakti. Menurut legenda Kutai, bayi perempuan yang kemudian diberi nama Aji Putri Karang Melenu ini ditemukan dalam sebuah gong bersama-sama dengan Keris Bukit Kang dan sebuah telur ayam. Gong ini terletak pada sebuah balai dari bambu kuning. Balai tersebut terletak diatas tanduk seekor binatang aneh yang disebut Lembu Swana yang muncul di perairan Kutai Lama.

Previous Post
Next Post

0 comments: